Senin, 12 Desember 2016

Obyek wisata Lawang Sewu

Lawang Sewu tampak depan (foto : wikipedia)
Sebagian dari kita pasti setidaknya pernah mendengar mengenai obyek wisata ini, khususnya yang pernah atau sedang tinggal di kota semarang.
Letaknya yang berada ditengah kota menjadikan Lawangsewu sebagai salah satu obyek wisata pilihan wisatawan asing maupun lokal. Lawangsewu juga berdekatan dengan beberapa landmark (tetenger:b.jawa) lain yaitu Bundaran Tugu Muda (Wilhelminaplein) dan Museum Perjuangan Mandala Bhakti.
Nama Lawangsewu sendiri menarik perhatian wisatawan yang penasaran apakah benar pintu disana berjumlah seribu (1000) ? Lawang Sewu digambarkan sebagai sebuah gedung yang memiliki banyak pintu. Dan tahukan kamu? Lawang Sewu sebenarnya hanya memiliki 429 buah pintu !

Sejarah
Lawang Sewu dibangun pada tahun 1904 dan selesai dan mulai digunakan pada 27 Februari 1907 dengan nama Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS), yang kala itu digunakan sebagai kantor administrasi perkereta apian kota semarang (Samarang NIS) yang tak mampu menampung semua tenaga teknis dan administrasi yang tidak sedikit.
Rancangan gedung Lawang Sewu dikerjakan oleh Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendag, arsitek yang bedomisili di Amsterdam, Belanda.
Seluruh proses perancangan dikerjakan di Amsterdam, dan setelah lengkap baru gambar- gambar rancangan ditanda tangani pada tahun 1903 dan dikirimkan ke Semarang untuk mulai dibangun pada tahun berikutnya.


Lawang Sewu tampak malam hatri ( foto: tabloidwisata.com)
Landmark
Lawang Sewu menjadi salah satu landmark di kota Semarang, dan sebagai tetenger lokasinya mudah dan dapat selalu menarik minat para wisatawan. Dari wisatawan lokal dari Kota Semarang sendiri dan kota sekitarnya maupun wisatawan asing yang memang sengaja bersinggal disana.
Lawang Sewu mampu menarik banyak wisatawan dengan banyak sisi. Sisi sejarahnya sebagai salah satu bangunan kuno yang kala penjajahan Belanda digunakan untuk kantor NIS yang berpusat di Semarang.
Nuansa angker tak lagi santer di Lawang Sewu

Dari kawula muda yang gemar berfoto selfie, bersama kawan/ keluarga atau untuk pengambilan foto modelling menjadikan Lawang Sewu selalu ramai setiap harinya.
Setiap hari, dari pagi hingga malam hari selalu saja ada wisatawan yang memanfaatkan Lawang Sewu sebagai background foto mereka. Dari dokumentasi travelling, arena hobi fotografi hingga arena photoshoot untuk modelling fotografi professional.

Tak jauh dari Lawang Sewu juga terdapat beberapa objek wisata sejarah lain seperti halnya Tugu Muda dan Museum Perjuangan Mandala Bakti. Hanya dengan menyeberangi persimpangan lima tugu muda anda akan sampai di kedua lokasi dalam hitungan menit.
Tugu Muda, merupakan objek sejarah yang didirikan untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur pada Pertempuran Lima Hari di Semarang (15-19 Oktober 1945). Sedangkan Museum Mandala Bakti merupakan museum yang menyimpan data hingga perlengkapan perang yang dimiliki militer Indonesia, khususnya Kodam Diponegoro. Dimana didalamnya juga termasuk perlengkapan perang saat Pertempuran Lima Hari di Semarang.

Tugu Muda (foto : wisatajawa.co.id)

Museum Mandala Bakti tampak luar (foto : seputarsemarang.com)

Tugu Muda berlatar belakang Lawang Sewu (foto : wikipedia.com)
Tugu Muda berlatar belakang Museum MandalamBakti (foto : wikipedia.com)

Nah, bagi yang tertarik bisa langsung kunjungi saja tempat- tempat tersebut. Tidak jauh kok, dari Simpang Lima Semarang hanya berjarang sekitar 1,6KM ke arah barat. Dan sekitar 450meter sebelum bundaran Tugu Muda, para wisatawan bisa berbelanja aneka oleh- eleh khas Semarang. Ada bandeng presto, wingko babat, kueh mochi, dll. Semoga info singkat ini dapat menambah rasa keingin tahuan kita, rencanakan perjalanan menuju lokasi- lokasi ini dan...mari berjalan- jalan !!

0 komentar:

Posting Komentar